I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan
jumlah penduduk yang cepat maupun perkembangan arus globalisasi yang pesat,
membuat kebutuhan akan pangan manusia semakin meningkat. Sumber daya alam yang
semakin menipis membuat kita sebagai mahasiswa pertanian tertantang untuk
mencari sumber alternatif pangan baru untuk mencukupi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, peran serta pemerintah maupun masyarakat
sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Terutama peran mahasiswa
pertanian sebagai kader bangsa dalam mengatasi kecukupan kebutuhan pangan
Indonesia maupun dunia Konsepsi pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubungkan
dengan aspek-aspek spasial. Pembangunan yang sering dirumuskan melalui
kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan.
Hal ini antara
lain dapat dilukiskan di negara-negara Singapura, Hongkong, Australia, dan
negara-negara maju lain. Kebijakan ekonomi di negara-negara tersebut umumnya
dirumuskan secara konsepsional dengan melibatkan pertimbangan dari aspek sosial
lingkungan serta didukung mekanisme politik yang bertanggung jawab sehingga
setiap kebijakan ekonomi dapat diuraikan kembali secara transparan, adil dan
memenuhi kaidah-kaidah perencanaan. Dalam aspek sosial, bukan saja aspirasi
masyarakat ikut dipertimbangkan tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga sosial (social capital) juga ikut dipelihara
bahkan fungsinya ditingkatkan. Sementara dalam aspek lingkungan, aspek fungsi
kelestarian natural capital juga
sangat diperhatikan demi kepentingan umat manusia. Dari semua itu, yang
terpenting pengambilan keputusan juga berjalan sangat bersih dari beragam
perilaku lobi yang bernuansa kekurangan (moral
hazard) yang dipenuhi kepentingan tertentu (vested interest) dari keuntungan semata
(rent seeking).
Namun demikian, konsepsi pembangunan
yang dikemukakan di atas sejalan dengan kajian terhadapnya maupun implementasi
diberbagai negara dan wilayah lain, dikemukakan berbagai kelemahan. Kelemahan
tersebut muncul seiring ditemukannya fenomena yang khas, antara lain kesenjangan, kemiskinan, pengelolaan public good yang tidak tepat, lemahnya mekanisme kelembagaan dan sistem politik yang
kurang berkeadilan. kelemahan-kelemahan itulah yang menjadi penyebab hambatan
terhadap gerakan maupun aliran penduduk, barang dan jasa, prestasi, dan
keuntungan (benefit) dan kerugian (cost) di dalamnya. Seluruh
sumberdaya ekonomi dan non-ekonomi menjadi terdistorsi alirannya sehingga
divergence menjadi makin parah. Akibatnya, hasil pembangunan menjadi mudah
diketemukan antar wilayah, sektor, kelompok masyarakat, maupun pelaku ekonomi.
implisit, juga terjadi dichotomy antar waktu dicerminkan oleh ketidakpercayaan
terhadap sumberdaya saat ini karena penuh dengan berbagai resiko (high inter temporal opportunity cost). Keadaan ini bukan saja jauh dari nilai-nilai moral
tapi juga cerminan dari kehancuran (in sustainability). Ikut main di dalam permasalahan di atas adalah mekanisme pasar yang
beroperasi tanpa batas. Perilaku ini tidak mampu dihambat karena beroperasi
sangat massif, terus-menerus, dan dapat diterima oleh logika ekonomi disamping
didukung oleh kebanyakan kebijakan ekonomi secara sistematis.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang
diungkapkan dalam karya tulis ini, yaitu :
1.
Bagaimana kondisi pertanian
di Indonesia?
2.
Masalah apa saja yang
dihadapi pertanian Indonesia?
3.
Peran apa saja yang dapat
dilakukan mahasiswa pertanian Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut?
4.
Apa yang dapat dilakukan
mahasiswa pertanian untuk mehindari dari krisis
pangan yang mungkin terjadi?
C. Tujuan dan Manfaat Karya tulis ini bertujuan untuk :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat maupun mahasiswa mengenai
pengertian pertanian maupun
kondisi pertanian di Indonesia.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mahasiswa
pertanian dalam kemajuan
pangan dan pertanian di Indonesia.
3. Memberikan refrensi kepada mahasiswa pertanian untuk mengetahui
peran-peran apa saja yang harus dilakukan untuk kemajuan pangan dan pertanian
di Indonesia.
D. Metode Penulisan
Penulisan
karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan metode kepustakaan yaitu mencari
refrensi atau sumber data dari buku-buku maupun internet yang dapat mengkaji lebih
jauh mengenai peranan mahasiswa pertaniaan dalam perkembangan industri pangan dan
pertanian di Indonesia.
II.
PEMBAHASAN
A. Definisi Pertanian
Pertanian
adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya
melalui pemanfaatan sumber daya hayati. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau
bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan
ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan
keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau
eksploitasi hutan.
B. Kondisi Pertanian di Indonesia
Bagian
terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup
pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia
sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian
dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam
menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai
wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia
menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang
sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto. Tetapi dibalik itu,
kebutuhan akan pangan di Indonesia yang tinggi membuat adanya komoditas pangan
yang masih di impor.
Tabel.1 Komoditas Impor Indonesia
No
|
Nama Komoditas
|
Kebutuhan
/Tahun
|
1
|
Beras
|
2 juta ton
|
2
|
Kedelai
|
1,2 juta ton
|
3
|
Gandum
|
5 juta ton
|
4
|
Kacang Tanah
|
800 ribu ton
|
5
|
Kacang Hijau
|
300 ribu ton
|
6
|
Gaplek
|
900 ton
|
7
|
Sapi
|
600 ribu ekor
|
8
|
Susu
|
964 ribu ton (70%)
|
/ Tahun
Hal ini sangat
mengkuatirkan, karena pada dasarnya Indonesia merupakan salah satu negara
pertanian terbesar di dunia. Tetapi masih ada hasil pertanian yang di impor. selain
itu, masih banyak masalah yang dihadapi oleh pertanian di Indonesia seperti
lahan pertanian yang semakin sedikit, tingkat kesejahteraan petani yang rendah,
sumber daya manusia yang kurang, teknologi pertanian yang rendah, modal petani
yang rendah, dan masih banyak lagi masalah-masalah pertanian yang dihadapi oleh
Indonesia. Mahasiswa pertanian sebagai subjek pembangunan pertanian di
Indonesia mempunyai peranan penting dalam hal ini. Selain pemerintah, mahasiswa
juga dituntut untuk menghilangkan masalah-masalah yang terjadi pada pertanian
Indonesia.
C. Peran dan Fungsi Mahasiswa
Sejak tahun
1908 hingga peristiwa perguliran kekuasaan dari pemerintahan Soeharto ke
pemerintahan reformasi, dikatakan oleh beberapa pengamat politik bahwa mahasiswa
memiliki peranan secara politik dan sosial bagi perubahan sebuah bangsa. Mahasiswa
memiliki berbagai peran, yang peran itu baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi proses perubahan. Peristiwa terbunuhnya Arif Rahman Hakim pada
tahun 1966 mengakibatkan kondisi sosial politik masa orde lama tidak stabil
sampai akhirnya Soekarno turun dari jabatannya. Bahkan peristiwa turunnya
Presiden Abdurrahman Wahid, mahasiswa berperan secara langsung dengan
radikalisasi isu dikalangan elit dan masyarakat.
Selain
peran politik, mahasiswa juga ternyata memiliki peran besar dalam transformsi
nilai-nilai sosial budaya di beberapa daerah. Program BIMAS (Bimbingan Massal)
yang membantu penyebaran kehidupan yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika dapat
mentransformasikan sedikitnya nilai-nilai budaya dan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa
tersebut kepada masyarakat yang didatanginya. Kegiatan-kegiatan bakti sosial yang
saat ini banyak dilakukan oleh banyak mahasiswa Indonesia merupakan salah satu peran
transformasi nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan saling membantu. Dari
ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa peran dan fungsi mahasiswa yaitu :
Pertama, bahwa mahasiswa sebagai Iron Stock (Cadangan Keras)
bangsa ini, artinya bahwa mahasiswa dengan khasanah intelektualitasnya
merupakan cadangan generasi penerus bangsa ini. Mahasiswa menyediakan
cadangan-cadangan sumber daya manusia dari berbagai disiplin ilmu seperti
politik, budaya, seni, sosial, pengusaha, olah raga, negarawan dan lain
sebagainya. Hal ini penting karena setiap zaman memiliki tokoh dan pergantian
itu memerlukan regenerasi dari mahasiswa sebagai calon pemimpin-pemimpin masa
depan.
Kedua, bahwa mahasiswa sebagai Agent of Change (Agen Perubah)
bangsa ini, artinya bahwa dari peristiwa-peristiwa bersejarah bangsa ini,
mahasiswa selalu berperan dalam perubahan itu. Mahasiswa selalu manjadi aktor
dari sebuah perubahan dari masa transisi ke masa stabil, transformasi
nilai-nilai dengan kapasitas pengetahuannya yang luas.
Ketiga, bahwa mahasiswa sebagai Moral Force (Gerakan Moral) bangsa
ini yang secara independen memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas dengan
nilai-nilai idealisme dan intelektual rasional yang dewasa. Sehingga mahasiswa bisa
menjadi balancing power saat negara ini dalam kondisi instabilitas.
Mahasiswa menjadi mitra yang konstruktif dalam mengingatkan kebijakan
pemerintah yang keluar dari nilai-nilai idealisme kebaikan.
D. Peranan Mahasiswa Pertanian
Mahasiswa
sebagai kader bangsa memiliki peranan penting untuk kemajuanbangsa. Pada sektor pertanian,
mahasiswa pertanian dituntut untuk terus berkarya dalam menciptakan
teknologi-teknologi pertanian baru maupun bahan-bahan pangan alternatif yang
bisa dikonsumsi sebagai bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.
Peran serta dalam menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru merupakan
hal yang ditunggu dalam kemajuan industri pangan maupun pertanian di Indonesia.
Hal yang dapat dilakukan dan sudah dilakukan oleh mahasiswa pertanian di Indonesia.
Mahasiswa sebagai kader bangsa diibaratkan sebagai pusat dari kemajuan suatu bangsa.
Gambar 1.Mahasiswa sebagai pusat
kemajuan pertanian
Peranan yang bisa diambil
oleh mahasiswa harus disesuaikan dengan program pemerintah dalam hal ini
Departemen Pertanian agar tercipta sinergisitas yang bersifat konstruktif.
Program Departemen Pertanian yang tertuang dalam blue print Revitalisasi
Pertanian adalah meningkatkan ketahanan pangan, pertanian berbasis agroindustri
dan kesejaterahaan petani. Dari sana mahasiswa bisa memberikan peranan yang
signifikan dalam rangka membantu mempercepat terlaksananya program-program
tersebut. Peranan yang bisa diambil oleh seorang mahasiswa pertanian yang
berlandaskan peran dan fungsi mahasiswa secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru untuk
mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Mahasiswa sebagai kader bangsa harus
mampu bersaing dan berlomba-lomba untuk menciptakan suatu teknologi yang bermanfaat
bagi orang banyak. Begitupula mahasiswa pertanian dituntut untuk menciptakan
teknologi pertanian baru dan bahan pangan alternatif yang dapat membantu dunia
pertanian maupun mencukupi kebutuhan pangan.
2. Melakukan pendampingan petani yang menyeluruh, langkah ini
dilakukan guna membantu menambah pengetahuan secara teoritis yang disesuikan
dengan lapangan melalui lembaga-lembaga kemahasiswaan baik di tingkat institusi
perguruan tinggi maupun komunitas mahasiswa pertanian di tingkat nasional. Peran
ini diambil dalam rangka mempercepat proses transformasi ilmu-ilmu pertanian modern
ke dalam masyarakat petani sehingga proses pengembangan pertanian berbasis
agroindustri akan dengan cepat terwujud. Pendampingan peta ini bisa dilakukan
dengan berkerjasama dengan NGO (a non-governmental organization) yang
bergerak dibidang pertanian dan Dinas Pertanian setempat untuk menyelaraskan
program pendampingan dengan program Dinas setempat. Beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam pendampingan ini dari mulai proses pembukaan lahan (jika ada),
budidaya, pemeliharaan, panen dan pasca panen, teknologi pengolahan sampai
proses pemasaran dan kelembagaan. Mahasiswa dapat membantu dengan sarana
penyuluhan dan training kepada petani juga memerbikan peluang pasar yang dapat
digunakan oleh petani dalam menjual hasil pertaniannya.
3. Melakukan kegiatan yang membangun image of agriculture,
peran ini hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki jaringan nasional
dan basis massa yang besar. Pembangunan citra pertanian sangat perlu untuk
merubah paradigma berpikir bangsa Indonesia tentang pertanian. Citra pertanian
saat ini sangat menurun terutama di tingkat anak-anak sekolah dasar sampai
sekolah menengah ke atas bahkan di tingkat perguruan tinggi. Kampanye-kampanye
pertanian yang membuat generasi muda tersadar akan pentingnya pertanian dengan
segala potensi yang dimiliki oleh bangsa kita. Selain melakukan
pendekatan-pendekatan dengan sarana radio, televisi, surat kabar dan media
publikasi lainnya mahasiswa pertanian bisa melakukan pemasayarakatan pertanian,
menyadarkan orang-orang tua dan generasi muda bahwa pertanian tidak hanya
mencangkul di sawah dan memiliki masa depan yang suram dengan jalan mengadakan
training-training yang bernuansa pertanian yang dikemas dalam acara yang
menarik untuk anakanak SD, SMP dan SMA. Sehingga mereka akan merasakan dekatnya
pertanian dangan diri mereka. Disamping memberikan penyadaran terhadap
anak-anak remaja dan pemuda, mahasiswa pertanian juga dapat membuka jaringan
dengan NGO bersifat global untuk mensosialisasikan atau memberikan informasi
yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan stakeholders pertanian yang
berasal dari luar negeri.
4. Melakukan advokasi terhadap kondisi petani dan buruh tani sebagai
subjek pertanian secara langsung. Advokasi dilakukan saat petani termarginalkan
oleh kebijakan-kebijakan pemerintah. Di sinilah peran mahasiswa yaitu sebagai moral
force dan balancing power. Advokasi sering dipersempit
pengertiannya kepada aksi demonstrasi. Padahal jika kita mengetahui dasar-dasar
advokasi maka kesimpulan kita akan mengarah bahwa aksi adalah salah satu bagian
terkecil dari advokasi yang dilakukan oleh mahasiswa atau presure group lainnya.
Advokasi dapat berupa audiensi terhadap pihak-pihak pemerintah terkait
kebijakan yang dikeluarkan, dapat juga dengan memperbaiki distribusi nilai
tambah petani sehingga keuntungan terbesar dapat dinikmati oleh petani bukan
pelaku-pelaku lain seperti tengkulak. Selain itu mahasiswa juga dapat
memberikan masukan konsep tertulis tentang pertanian kepada pemerintah. Keseluruhan
peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian
Indonesia merupakan representasi dari peluang kontribusi yang ada, yang bisa dilakukan
oleh mahasiswa. Kontribusi mahasiswa pertanian tidak dapat terlepas dari peranan
perguruan tinggi terhadap pembanguan pertanian di Indonesia seperti yang tertuang
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan pangabdian
Masyarakat.
E.
Komponen Pembangunan Pertanian di Indonesi
Jika seluruh
komponen tersebut dapat bekerja dengan baik, baik dari pemerintah, lembaga
sumber daya masyarakat, perguruan tinggi (peran serta mahasiswa, dosen atau
perangkat yang ada didalamnya) sampai konsumen (masyarakat). Niscaya krisis
pangan maupun impor berlebih tidak akan terjadi di Indonesia. Kerjasama yang dilakukan
seluruh komponen tersebut dapat menghantarkan Indonesia menjadi negara yang
tidak pernah kekurangan pangan.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran serta
mahasiswa dalam kemajuan industri pangan dan pertanian Indonesia sangatlah penting.
Mahasiswa sebagai kader bangsa yang nantinya terjun di masyarakat, dituntut
untuk menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif untuk mencukupi kebutuhan
pangan di Indonesia. Mahasiswa sebagai aktor intelektual muda yang memiliki
akses cukup besar ke kalangan bawah (masyarakat) maupun kalangan atas
(pemerintah) harus mampu berperan dalam proses pembangunan pertanian. Mahasiswa
pertanian dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah pertanian dengan ilmu yang
dimilikinya, membantu percepatan pembangunan pertanian dengan melakukan
pendampingan petani, image building of agriculture dan melakukan
advokasi-advokasi pertanian yang bisa membantu mensejahterakan petani. Dengan
peran-peran itulah pertanian Indonesia akan bangkit dari tangan-tangan pembaharu
yakni Mahasiswa Pertanian Indonesia.
B. Saran
Untuk
memajukan pertanian maupun mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia diperlukannya
kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, maupun mahasiswa pertanian
(perguruan tinggi pertanian/ peneliti) serta komponen – komponen yang ada di dalam
dunia pertanian untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam bidang teknologi pertanian
maupun bahan pangan alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan serta memberikan
pelayanan khusus bagi petani Indonesia untuk mencukupi kesejateraan petani.
Peran serta mahasiswa sangatlah penting untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Jangan
sampai mahasiswa pertanian yang seharusnya mengabdi untuk pertanian di Indonesia
menjadi berubah haluan bekerja diluar koridor pertanian.
Daftar Pustaka
Website
: http://www.deptan.go.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
http://www.faperta.ugm.ac.id/.../GLOBALISASI_NASIB_SEKTOR_PERTANIAN_%20INDONESIA.ppt
http://redysfer.blogspot.com/2006/10/peran-mahasiswa-pertanian-dalam-proses.html
Gambar :
Gambar 2. Struktur Pembangunan Pertanian di Indonesia oleh Dr.Ir .
Anton Apriyantono, MS pada website : www. Deptan .go. id/organisasi/ struktur_organisasi_
deptan05.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar