Senin, 27 Januari 2014

Peran Mahasiswa pertanian



                     I.            PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat maupun perkembangan arus globalisasi yang pesat, membuat kebutuhan akan pangan manusia semakin meningkat. Sumber daya alam yang semakin menipis membuat kita sebagai mahasiswa pertanian tertantang untuk mencari sumber alternatif pangan baru untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, peran serta pemerintah maupun masyarakat sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Terutama peran mahasiswa pertanian sebagai kader bangsa dalam mengatasi kecukupan kebutuhan pangan Indonesia maupun dunia Konsepsi pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubung­kan dengan aspek-aspek spasial. Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan.
Hal ini antara lain dapat dilukiskan di negara-negara Singapura, Hongkong, Australia, dan negara­-negara maju lain. Kebijakan ekonomi di negara-negara tersebut umumnya dirumuskan secara konsepsional dengan melibatkan pertimbangan dari aspek sosial lingkungan serta didukung mekanisme politik yang bertanggung jawab sehingga setiap kebijakan ekonomi dapat diuraikan kembali secara transparan, adil dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan. Dalam aspek sosial, bukan saja aspirasi masyarakat ikut dipertimbangkan tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga sosial (social capital) juga ikut dipelihara bahkan fungsinya ditingkatkan. Sementara dalam aspek lingkungan, aspek fungsi kelestarian natural capital juga sangat diperhatikan demi kepentingan umat manusia. Dari semua itu, yang terpenting pengambilan keputusan juga berjalan sangat bersih dari beragam perilaku lobi yang bernuansa kekurangan (moral hazard) yang dipenuhi kepentingan tertentu (vested interest) dari keuntungan semata (rent seeking).
Namun demikian, konsepsi pembangunan yang dikemukakan di atas sejalan dengan kajian terhadapnya maupun implementasi diberbagai negara dan wilayah lain, dikemukakan berbagai kelemahan. Kelemahan tersebut muncul seiring ditemukannya fenomena yang khas, antara lain kesenjangan, kemiskinan, pengelolaan public good yang tidak tepat, lemahnya mekanisme kelembagaan dan sistem politik yang kurang berkeadilan. kelemahan-kelemahan itulah yang menjadi penyebab hambatan terhadap gerakan maupun aliran penduduk, barang dan jasa, prestasi, dan keuntungan (benefit) dan kerugian (cost) di dalamnya. Seluruh sumberdaya ekonomi dan non-ekonomi menjadi terdistorsi alirannya sehingga divergence menjadi makin parah. Akibatnya, hasil pembangunan menjadi mudah diketemukan antar wilayah, sektor, kelompok masyarakat, maupun pelaku ekonomi. implisit, juga terjadi dichotomy antar waktu dicerminkan oleh ketidakpercayaan terhadap sumberdaya saat ini karena penuh dengan berbagai resiko (high inter temporal opportunity cost). Keadaan ini bukan saja jauh dari nilai-nilai moral tapi juga cerminan dari kehancuran (in sustainability). Ikut main di dalam permasalahan di atas adalah mekanisme pasar yang beroperasi tanpa batas. Perilaku ini tidak mampu dihambat karena beroperasi sangat massif, terus-menerus, dan dapat dite­rima oleh logika ekonomi disamping didukung oleh kebanyakan kebijakan ekonomi secara sistematis.
B.     Rumusan Masalah
Permasalahan yang diungkapkan dalam karya tulis ini, yaitu :
1.         Bagaimana kondisi pertanian di Indonesia?
2.         Masalah apa saja yang dihadapi pertanian Indonesia?
3.         Peran apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa pertanian Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut?
4.         Apa yang dapat dilakukan mahasiswa pertanian untuk mehindari dari krisis
pangan yang mungkin terjadi?
C.    Tujuan dan Manfaat Karya tulis ini bertujuan untuk :
1.      Memberikan informasi kepada masyarakat maupun mahasiswa mengenai
pengertian pertanian maupun kondisi pertanian di Indonesia.
2.      Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mahasiswa
pertanian dalam kemajuan pangan dan pertanian di Indonesia.
3.      Memberikan refrensi kepada mahasiswa pertanian untuk mengetahui peran-peran apa saja yang harus dilakukan untuk kemajuan pangan dan pertanian di Indonesia.
D.    Metode Penulisan
Penulisan karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan metode kepustakaan yaitu mencari refrensi atau sumber data dari buku-buku maupun internet yang dapat mengkaji lebih jauh mengenai peranan mahasiswa pertaniaan dalam perkembangan industri pangan dan pertanian di Indonesia.

                    II.            PEMBAHASAN 
A.    Definisi Pertanian
Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya melalui pemanfaatan sumber daya hayati. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
B.      Kondisi Pertanian di Indonesia
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto. Tetapi dibalik itu, kebutuhan akan pangan di Indonesia yang tinggi membuat adanya komoditas pangan yang masih di impor.
Tabel.1 Komoditas Impor Indonesia

No
Nama Komoditas
Kebutuhan /Tahun
1
Beras
2 juta ton
2
Kedelai
1,2 juta ton
3
Gandum
5 juta ton
4
Kacang Tanah
800 ribu ton
5
Kacang Hijau
300 ribu ton
6
Gaplek
900 ton
7
Sapi
600 ribu ekor
8
Susu
964 ribu ton  (70%)
/ Tahun
Hal ini sangat mengkuatirkan, karena pada dasarnya Indonesia merupakan salah satu negara pertanian terbesar di dunia. Tetapi masih ada hasil pertanian yang di impor. selain itu, masih banyak masalah yang dihadapi oleh pertanian di Indonesia seperti lahan pertanian yang semakin sedikit, tingkat kesejahteraan petani yang rendah, sumber daya manusia yang kurang, teknologi pertanian yang rendah, modal petani yang rendah, dan masih banyak lagi masalah-masalah pertanian yang dihadapi oleh Indonesia. Mahasiswa pertanian sebagai subjek pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting dalam hal ini. Selain pemerintah, mahasiswa juga dituntut untuk menghilangkan masalah-masalah yang terjadi pada pertanian Indonesia.
C.     Peran dan Fungsi Mahasiswa
Sejak tahun 1908 hingga peristiwa perguliran kekuasaan dari pemerintahan Soeharto ke pemerintahan reformasi, dikatakan oleh beberapa pengamat politik bahwa mahasiswa memiliki peranan secara politik dan sosial bagi perubahan sebuah bangsa. Mahasiswa memiliki berbagai peran, yang peran itu baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses perubahan. Peristiwa terbunuhnya Arif Rahman Hakim pada tahun 1966 mengakibatkan kondisi sosial politik masa orde lama tidak stabil sampai akhirnya Soekarno turun dari jabatannya. Bahkan peristiwa turunnya Presiden Abdurrahman Wahid, mahasiswa berperan secara langsung dengan radikalisasi isu dikalangan elit dan masyarakat.
Selain peran politik, mahasiswa juga ternyata memiliki peran besar dalam transformsi nilai-nilai sosial budaya di beberapa daerah. Program BIMAS (Bimbingan Massal) yang membantu penyebaran kehidupan yang berlandaskan Bhineka Tunggal Ika dapat mentransformasikan sedikitnya nilai-nilai budaya dan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut kepada masyarakat yang didatanginya. Kegiatan-kegiatan bakti sosial yang saat ini banyak dilakukan oleh banyak mahasiswa Indonesia merupakan salah satu peran transformasi nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan saling membantu. Dari ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa peran dan fungsi mahasiswa yaitu :
Pertama, bahwa mahasiswa sebagai Iron Stock (Cadangan Keras) bangsa ini, artinya bahwa mahasiswa dengan khasanah intelektualitasnya merupakan cadangan generasi penerus bangsa ini. Mahasiswa menyediakan cadangan-cadangan sumber daya manusia dari berbagai disiplin ilmu seperti politik, budaya, seni, sosial, pengusaha, olah raga, negarawan dan lain sebagainya. Hal ini penting karena setiap zaman memiliki tokoh dan pergantian itu memerlukan regenerasi dari mahasiswa sebagai calon pemimpin-pemimpin masa depan.
Kedua, bahwa mahasiswa sebagai Agent of Change (Agen Perubah) bangsa ini, artinya bahwa dari peristiwa-peristiwa bersejarah bangsa ini, mahasiswa selalu berperan dalam perubahan itu. Mahasiswa selalu manjadi aktor dari sebuah perubahan dari masa transisi ke masa stabil, transformasi nilai-nilai dengan kapasitas pengetahuannya yang luas.
Ketiga, bahwa mahasiswa sebagai Moral Force (Gerakan Moral) bangsa ini yang secara independen memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas dengan nilai-nilai idealisme dan intelektual rasional yang dewasa. Sehingga mahasiswa bisa menjadi balancing power saat negara ini dalam kondisi instabilitas. Mahasiswa menjadi mitra yang konstruktif dalam mengingatkan kebijakan pemerintah yang keluar dari nilai-nilai idealisme kebaikan.
D.    Peranan Mahasiswa Pertanian
Mahasiswa sebagai kader bangsa memiliki peranan penting untuk  kemajuanbangsa. Pada sektor pertanian, mahasiswa pertanian dituntut untuk terus berkarya dalam menciptakan teknologi-teknologi pertanian baru maupun bahan-bahan pangan alternatif yang bisa dikonsumsi sebagai bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan Indonesia. Peran serta dalam menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru merupakan hal yang ditunggu dalam kemajuan industri pangan maupun pertanian di Indonesia. Hal yang dapat dilakukan dan sudah dilakukan oleh mahasiswa pertanian di Indonesia. Mahasiswa sebagai kader bangsa diibaratkan sebagai pusat dari kemajuan suatu bangsa.

                
Gambar 1.Mahasiswa sebagai pusat kemajuan pertanian


Peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa harus disesuaikan dengan program pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian agar tercipta sinergisitas yang bersifat konstruktif. Program Departemen Pertanian yang tertuang dalam blue print Revitalisasi Pertanian adalah meningkatkan ketahanan pangan, pertanian berbasis agroindustri dan kesejaterahaan petani. Dari sana mahasiswa bisa memberikan peranan yang signifikan dalam rangka membantu mempercepat terlaksananya program-program tersebut. Peranan yang bisa diambil oleh seorang mahasiswa pertanian yang berlandaskan peran dan fungsi mahasiswa secara umum adalah sebagai berikut :
1.      Menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif baru untuk mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Mahasiswa sebagai kader bangsa harus mampu bersaing dan berlomba-lomba untuk menciptakan suatu teknologi yang bermanfaat bagi orang banyak. Begitupula mahasiswa pertanian dituntut untuk menciptakan teknologi pertanian baru dan bahan pangan alternatif yang dapat membantu dunia pertanian maupun mencukupi kebutuhan pangan.
2.      Melakukan pendampingan petani yang menyeluruh, langkah ini dilakukan guna membantu menambah pengetahuan secara teoritis yang disesuikan dengan lapangan melalui lembaga-lembaga kemahasiswaan baik di tingkat institusi perguruan tinggi maupun komunitas mahasiswa pertanian di tingkat nasional. Peran ini diambil dalam rangka mempercepat proses transformasi ilmu-ilmu pertanian modern ke dalam masyarakat petani sehingga proses pengembangan pertanian berbasis agroindustri akan dengan cepat terwujud. Pendampingan peta ini bisa dilakukan dengan berkerjasama dengan NGO (a non-governmental organization) yang bergerak dibidang pertanian dan Dinas Pertanian setempat untuk menyelaraskan program pendampingan dengan program Dinas setempat. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pendampingan ini dari mulai proses pembukaan lahan (jika ada), budidaya, pemeliharaan, panen dan pasca panen, teknologi pengolahan sampai proses pemasaran dan kelembagaan. Mahasiswa dapat membantu dengan sarana penyuluhan dan training kepada petani juga memerbikan peluang pasar yang dapat digunakan oleh petani dalam menjual hasil pertaniannya.
3.      Melakukan kegiatan yang membangun image of agriculture, peran ini hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki jaringan nasional dan basis massa yang besar. Pembangunan citra pertanian sangat perlu untuk merubah paradigma berpikir bangsa Indonesia tentang pertanian. Citra pertanian saat ini sangat menurun terutama di tingkat anak-anak sekolah dasar sampai sekolah menengah ke atas bahkan di tingkat perguruan tinggi. Kampanye-kampanye pertanian yang membuat generasi muda tersadar akan pentingnya pertanian dengan segala potensi yang dimiliki oleh bangsa kita. Selain melakukan pendekatan-pendekatan dengan sarana radio, televisi, surat kabar dan media publikasi lainnya mahasiswa pertanian bisa melakukan pemasayarakatan pertanian, menyadarkan orang-orang tua dan generasi muda bahwa pertanian tidak hanya mencangkul di sawah dan memiliki masa depan yang suram dengan jalan mengadakan training-training yang bernuansa pertanian yang dikemas dalam acara yang menarik untuk anakanak SD, SMP dan SMA. Sehingga mereka akan merasakan dekatnya pertanian dangan diri mereka. Disamping memberikan penyadaran terhadap anak-anak remaja dan pemuda, mahasiswa pertanian juga dapat membuka jaringan dengan NGO bersifat global untuk mensosialisasikan atau memberikan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan stakeholders pertanian yang berasal dari luar negeri.
4.      Melakukan advokasi terhadap kondisi petani dan buruh tani sebagai subjek pertanian secara langsung. Advokasi dilakukan saat petani termarginalkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah. Di sinilah peran mahasiswa yaitu sebagai moral force dan balancing power. Advokasi sering dipersempit pengertiannya kepada aksi demonstrasi. Padahal jika kita mengetahui dasar-dasar advokasi maka kesimpulan kita akan mengarah bahwa aksi adalah salah satu bagian terkecil dari advokasi yang dilakukan oleh mahasiswa atau presure group lainnya. Advokasi dapat berupa audiensi terhadap pihak-pihak pemerintah terkait kebijakan yang dikeluarkan, dapat juga dengan memperbaiki distribusi nilai tambah petani sehingga keuntungan terbesar dapat dinikmati oleh petani bukan pelaku-pelaku lain seperti tengkulak. Selain itu mahasiswa juga dapat memberikan masukan konsep tertulis tentang pertanian kepada pemerintah. Keseluruhan peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian Indonesia merupakan representasi dari peluang kontribusi yang ada, yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Kontribusi mahasiswa pertanian tidak dapat terlepas dari peranan perguruan tinggi terhadap pembanguan pertanian di Indonesia seperti yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan pangabdian Masyarakat.

E.     Komponen Pembangunan Pertanian di Indonesi


Jika seluruh komponen tersebut dapat bekerja dengan baik, baik dari pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, perguruan tinggi (peran serta mahasiswa, dosen atau perangkat yang ada didalamnya) sampai konsumen (masyarakat). Niscaya krisis pangan maupun impor berlebih tidak akan terjadi di Indonesia. Kerjasama yang dilakukan seluruh komponen tersebut dapat menghantarkan Indonesia menjadi negara yang tidak pernah kekurangan pangan.


    III.            PENUTUP

A.    Kesimpulan
Peran serta mahasiswa dalam kemajuan industri pangan dan pertanian Indonesia sangatlah penting. Mahasiswa sebagai kader bangsa yang nantinya terjun di masyarakat, dituntut untuk menciptakan teknologi maupun bahan pangan alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia. Mahasiswa sebagai aktor intelektual muda yang memiliki akses cukup besar ke kalangan bawah (masyarakat) maupun kalangan atas (pemerintah) harus mampu berperan dalam proses pembangunan pertanian. Mahasiswa pertanian dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah pertanian dengan ilmu yang dimilikinya, membantu percepatan pembangunan pertanian dengan melakukan pendampingan petani, image building of agriculture dan melakukan advokasi-advokasi pertanian yang bisa membantu mensejahterakan petani. Dengan peran-peran itulah pertanian Indonesia akan bangkit dari tangan-tangan pembaharu yakni Mahasiswa Pertanian Indonesia.
B.     Saran
Untuk memajukan pertanian maupun mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia diperlukannya kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, maupun mahasiswa pertanian (perguruan tinggi pertanian/ peneliti) serta komponen – komponen yang ada di dalam dunia pertanian untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam bidang teknologi pertanian maupun bahan pangan alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan serta memberikan pelayanan khusus bagi petani Indonesia untuk mencukupi kesejateraan petani. Peran serta mahasiswa sangatlah penting untuk kemajuan pertanian di Indonesia. Jangan sampai mahasiswa pertanian yang seharusnya mengabdi untuk pertanian di Indonesia menjadi berubah haluan bekerja diluar koridor pertanian. 
Daftar Pustaka

Website : http://www.deptan.go.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian
http://www.faperta.ugm.ac.id/.../GLOBALISASI_NASIB_SEKTOR_PERTANIAN_%20INDONESIA.ppt
http://redysfer.blogspot.com/2006/10/peran-mahasiswa-pertanian-dalam-proses.html



Gambar :

Gambar 2. Struktur Pembangunan Pertanian di Indonesia oleh Dr.Ir . Anton Apriyantono, MS pada website : www. Deptan .go. id/organisasi/ struktur_organisasi_ deptan05.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar